Senin, 08 April 2013

Puisi Cinta Romantis

Puisi Cinta Romantis

Puisi Cinta  merupakan kata kata yang indah yang tersirat di sebuah tulisan yang mewakili perasaan hati seorang penulisnya. hakikat sebenarnya puisi adalah sekumpulan kata kata dari banyaknya kata yang merupakan dari bagian bahasa yang disusun dengan sangat indah dan mengandung arti yang sangat bermakna.

salah satu kemampuan yang harus di kusai dalam menulis karya puisi ini adalah kemampuan berbahasa yang baik serta benar (dalam hal ini bahasa Indonesia) yang menjadi suatu pijakan yang paling kuat. sangat berbeda sekali dengan bahasa lisan ataupun tulisan yang memerlukan sinyal baca agar bisa mengemukakan perasaan, pesan serta emosi penulis pada penikmatnya.


sinyal baca yaitu lambang yang melakukan tindakan untuk tunjukkan susunan dan penyusunan catatan, juga intonasi saat dibaca dengan lisan. terutama didalam puisi ibu , walaupun tidak dibaca dengan lisan, sinyal baca mempunyai peran mutlak tunjukkan intonasi/ekspresi serta emosi yang terdapat didalam bait-baitnya.

untuk lebih lanjutnya kita baca aja kumpulan puisi cinta yang sangat menyentuh hati dan jiwa bagi para penikmat puisi yang khusus saya bagikan pada sobat semuanya :

***PASRAH DALAM CINTA***


Aku berjalan di bawah derasnya hujan,.....
Tak ku hiraukan baju yang ku kenakan...,
Basah oleh air hujan.....
Qu berjalan tanpa arah & tujuan.....
Kemana harus ku bawa.....
Luka hati yang menyayat jiwa..,
Pada siapa ku mengadu....
Derita dalam hidup ku....
Aku yang lemah oleh cintanya....
Tak mampu berbuat apa apa....
Hidup terasa tak berguna....
Aku pun tak mau mati sia sia....
Hanya karena cinta.....
Hingga ku lupa sama Sang Pencipta....
Sesungguhny dia Maha tau....
Derita dalam hidup ku....
Hanya sebagai ujian ku...

   *** JANJI ***

Riang tertunda tersita janji
bukti lenyap nyaris diingkari
tangguhkan angan raih mimpi
luluh terkapar menanti dihampiri

Musnah ambisi lelah meyakinkan
hambar niat tawaran ter'abaikan
hadirkan kecurigaan mengancam
denting meredup sirnalah harapan

Nafas lepas mata terpana
hanya diam mulut menganga
masihkah ada pijakan tangga
berharap bisikan buka telinga

Sisa jiwa nyaris terkubur
bertahan pantang mundur
kami masih ucapkan syukur
meski raga kan hancur lebur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar