BAB
I
PENDAHULUAN
A.
KENAPA
MEMPELAJARI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Mempelajari akuntansi Internasional
sangat penting karena menyediakan informasi yang relevan kepada pembuat
keputusan dalam era perdagangan internasional dan pasar global.
B.
DEFINISI
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Akuntansi Internasional
didefinisikan sebagai akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan
prinsip akuntansi di negara – negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai
standar akuntansi.
C.
ERA
EKONOMI GLOBAL
peningkatan perdagangan
internasional bisa memfasilitasi perluasan pergerakan barang dan jasa serta
meningkatkan efisien penggunaan sumber – sumber ekonomi.
Beberapa
karakteristik era ekonomi global :
1.
Bisnis Internasional
2.
Hilangnya batasan – batasan
antarnegara
3. Ketergantungan
pada perdagangan internasional
D.
ALASAN
– ALASAN PERUSAHAAN UNTUK GO INTERNASIONAL
Survei
yang dilakukan oleh Deloitte Touche
Tohmatsu Internationaly terhadap 400 perusahaan di 20 negara maju, beberapa
alasan untuk go International adalah :
a.
Kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
b.
Kurangnya ketergantungan pada ekonomi
dalam negeri.
c.
Permintaan konsumen
d.
Rendahnya kos.
Selain
itu juga dikemukakan beberapa alasan, kenapa perusahaan tidak melanjutkan
usahanya untuk go public. Alasan yang
utama adalah :
·
Kesalahan perkiraan pemasaran yang
terlalu tinggi
·
Kesalahan operasional
·
Masalah dengan partner bisnis
·
Konflik politik
E.
BERBAGAI
BENTUK KETERLIBATAN INTERNASIONAL
Suatu perusahaan dapat menjalankan
bisnis internasional dengan memilih berbagai tipe aktivitas dan tingkat
keterlibatan. Di bagian ini akan dibahas berbagai tipe keterlibatan dalam
bisnis internasional.
a.
Perusahaan internasional –
eksportir
Perusahaan yang mengekspor produk
dan jasanya di klasifikasikan sebagai perusahaan internasional.
b.
Strategic Alliance
Suatu perusahaan mungkin
berkolaborasi dengan perusahaan lain untuk berbagai hak dan tanggung jawab
dalam pendapatan dan pengeluaran.
C. perusahaan
multinasional
Perusahaan yang
menganggap dunia sebagai kesatuanpasar disebut perusahaan multinasional.
F.
PAKTA
PERDAGANGAN DAN KAWASAN ASIA PASIFIK
Dua hal yang cukup penting dalam
perkembangan bisnis dan perdagangan internasional adalah munculnya beberapa
pakta perdagangan dan negara – negara di kawasan Asia Pasifik sebagai kekuatan
ekonomi baru.
1. Pakta Perdagangan
a.
Uni Eropa
Uni Eropa berdiri tanggal 1 januari
1993 dan sekarang memiliki 15 anggota. Uni Eropa bertujuan untuk mengurangi
tarif dan batasan – batasan perdagangan antarnegara – negara anggota.
b.
NAFTA
NAFTA mulai berlaku efektif tanggal
1 januari 1994, terdiri dari 3 negara anggota, yaitu Kanada, Meksiko, dan
Amerika serikat. Tujuan utama NAFTA adalah menciptakan pasar terbuka di antara
negara anggota. Untuk mencapai tujuan ini, semua pajak ekspor, hak impor, kuota
dan pembatasan lainnya di kurangi.
2. Kawasan Asia Pasifik
Kawasan
Asia Pasifik muncul sebagai suatu kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang
paling cepat di dunia. Pangsa pasar yang besar di kawasan ini juga memberikan
konstribusi yang cukup berarti. Beberapa negara di Asia Tenggara membentuk
ASEAN yang berangota 10 Negara di asia tenggara.
Negara
anggota ASEAN adalah :
-
Brunei Darrusalam - Indonesia
-
Kamboja - Laos
-
Malaysia - Myanmar
-
Filipina - Singapura
-
Thailand - Vietnam
APEC
adalah organisasi yang berkomitmen pada konsep perdagangan dan investasi di
kawasan terbuka.
G.
PERMASALAHAN
UTAMA AKUNTANSI INTERNASIONAL
1. Tantangan yang dihadapi Akuntansi Internasional
Bisnis
internasional menimbulkan saling ketergantungan ekonomi antarnegara, yang pada
akhirnya berpengaruh pada :
·
Operasional perusahaan multinasional
yang semakin mengglobal, meliputi pengembangan produk, produksi, dan marketing. Transfer teknologi menjadi
faktor penting pada operasi global.
·
Pasar Global yang mengglobal, memberi
kesempatan bagi investor & kreditor untuk melakukan aktivitas financing yang mendunia.
Dua hal di atas
memperluas cakupan akuntansi internasional. Perdagangan dan investasi
internasional menimbulkan beberapa topik baru, di antaranya :
1.
Transaksi mata uang asing.
2.
Translasi mata uang asing.
3.
Pajak untuk operasi internasional.
4.
Konsolidasi laporan keuangan dengan subsidiary dan afiliasi.
5.
Transfer
pricing.
6.
Comparative
disclosure.
2. Lingkungan yang mempengaruhi
akuntansi
Pada
bagian ini, akan dibahas lima lingkungan yang mempengaruhi akuntansi, yaitu :
·
Sistem Ekonomi.
Sistem ekonomi negara industri beda dengan
negara agraris. Aktiva tidak berwujud lebih penting di negara yang ekonominya
maju di bandingkan negara yang ekonominya baru berkembang.
·
Sistem Politik.
Sistem politik suatu negara memberi
pengaruh penting karena bisa menentukan kebijakan ekonomi.
·
Sistem Hukum
Di
beberapa kota sekarang eropa barat dan America Serikat, sistemhukum memiliki
dampak langsung akuntansi.
·
Sistem Pendidikan
Sistem
pendidikan berdampak pada sistem akuntansi suatu negara melalui dua cara yaitu
memiliki skill dan Latar belakang pendidikannya.
·
Agama
Di
beberapa negara, misalnya Pakistan, “profit”
atau “in – come” mungkin tidak menjadi masalah, tetapi “interest” mungkin
menjadi masalah.
BAB
II
SETANDAR
AKUNTANSI DI BEBERAPA NEGARA
A.
SUMBER
– SUMBER PERBEDAAN STANDAR AKUNTANSI
Faktor penting dalam pembentukan
standar akuntansi adalah derajat keterlibatan pemerintah dalam ekonomi. Sistem
ekonomi menurut derajat keterlibatan pemerintah dibagi menjadi dua, yaitu :
·
Total
government control.
·
Completely
free market system.
Di
bawah ini Terdapat beberapa contoh sumber – sumber perbedaan dalam standar
akuntansi.
1. Neraca vs Laporan Rugi - Laba
Standar akuntansi dibuat dengan orientasi
kepada pengguna informasi akuntansi. Misalnya jika bank adalah penyedia dana
yang utama, standar akan menekankan neraca, sebab bank harus mengevaluasi
likuiditas jangka pendek dan panjang suatu entitas.
2. Disclosure
pengungkapan laporan keuangan di tiap
negara sangat berbeda. Misalnya saja, perusahaan – perusahaan di Eropa
mengungkapkan informasi yang lebih sedikit daripada perusahaan – perusahaan di
Amerika Serikat.
3. Laporan Konsolidasi
Laporan konsolidasi menyajikan informasi
keuangan perusahaan induk dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan entitas
ekonomi.
4. Akuntansi Goodwill
Goodwill adalah jumlah yang dibayar di
atas laba normal. Akuntansi untuk goodwill
bervariasi di tiap negara. Goodwill dapat
dihapus langsung atau di amortisasi selama 40tahun.
5. Biaya Riset
Pencatatan
biaya riset juga berbeda di tiap negara.
B.
STANDAR
PELAPORAN DI BEBERAPA NEGARA
1. Australia
Standar
akuntansi di australia berasal dari :
·
The
Corporation Law and Regulation yang
mengatur perusahaan – perusahaan di Australia dan keharusan untuk melakukan
pengungkapan laporan keuangan.
·
The
Annual Repoting Acts yang menetapkan standar akuntansi bagi
sektor publik.
·
The
Australian Accounting Standard an Accounting Guidance Release yang
memberikan interprestasi dari standar tertentu atau isu – isu baru.
2. Brazil
Standar
akuntansi di Brazil dibentuk oleh The
Securities Exchange Commission dan The
Brazilian Accountants’ Institute. Basis utama pengukuran adalah historical cost.
3. Kanada
Standar
akuntansi di kanada diterbitkan oleh The
Canadian Institute of Chartered Accountants (CICA).
4. Prancis
Dua
badan yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar akuntansi di Prancis
adalah The Institute of Public Accountant
and Authorized Accountants dan The
Stock Exchange Commision. Sumber dari standar ini adalah Business Code dan General Accounting.
Semua subsidiary
harus dimasukkan dalam laporan konsolidasi, kecuali :
·
Subsidiary
yang
kontrolnya temporer
·
Subsidiary
yang
operasinya tidak sama dengan induk, sehingga jika di sajikan tidak bermanfaat.
·
Subsidiary
yang
asetnya rusak secara permanent dan
serius.
5. Jerman
Standar
akuntansi di jerman bersumber dari The
German Commercial Code.
Di
jerman, suatu perusahaan diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan
konsolidasi dan laporan manajemen tidak lebih dari 5 bulan setelah tanggal
neraca jika ada salah satu kondisi di bawah ini :
·
Memiliki voting interest.
·
Memiliki hak untuk mengangkat atau
memberhentikan sebagian besar karyawan subsidiary.
·
Merupakan persetujuan yang dihasilkan
untuk mengontrol pengaruh induk ke cabang.
Commercial Code
mengharuskan laporan segmen industrial dan geografi.
6. Jepang
Di
Jepang, standar akuntansi harus tunduk kepada :
·
Income
Tax Law (Zeiko).
Income Tax Law menentukan
pendapatan kena pajak. Semua biaya dan catatan untuk tujuan pajak harus
dimasukkan untuk tujuan pelaporan.
·
Financial
Accounting Standard for Business Enterprises, yang berisi
standar umum, standar laporan rugi laba dan standar neraca.
·
Pernyataan dari Audit Committee of The Japanesse Institute of Certified Public
Accountant.
7. Meksiko
Di
Meksiko terdapat 4 kategori standar, yaitu Generally
Accepted Accounting Principles, Generally Auditing Standards, Code of Ethics,
dan Continuing Professional Standard.
Semua standar tersebut ditetapkan oleh The
Mexican Institute of Public Accountants. Meksiko menganut prinsip
realisasi, historical cost, going concern,
materialitas, konsistensi, dan kecukupan dalam pengungkapan.
Jika perusahaan induk memiliki kontrol
langsung atau tidak langsung lebih besar atau sama dengan 50% saham, subsidiary ini harus dikonsolidasikan.
Pengecualian dilakukan jika subsidiary
:
·
Kontrol hanya temporer.
·
Bisnis tidak sama dengan induk.
·
Kontrol induk terbatas.
·
Akan bangkrut.
8. Belanda
Standar akuntansi di Belanda adalah Title 9 of The Civil Code. Title 9 memberikan garis besar konsep
akuntansi yang harus ada dalam penyusunan laporan keuangan.
·
Aktivitasnya berbeda.
·
Jika kelompok perusahaan secara total
tidak signifikan.
·
Jika data keuangan tidak dapat diperoleh
atau ada hambatan.
·
Kelompok perusahaan akan dijual.
9. Nigeria
The
Nigerian Accounting Standar Board (NASB) menerbitkan statement of The Accounting Standar (SAS)
yang bersumber dari Internasional
Accounting Standar (IAS) sebagai standar akuntansi di Nigeria.
Penyusunan laporan keuangan menggunakan
basis akrual dan historical cost.
Semua subsidiary harus dilakukan
konsolidasi, kecuali :
·
Peningkatan equity tidak memberi nilai tambah bagi induk.
·
Kontrol bersifat sementara.
·
Kontrol sulit dilakukan.
·
Operasional subsidiary tidak sama dengan induk, sehingga informasi yang
diberikan tidak berguna.
10. Inggris
The Accounting Standards Board (ASB)
menyusun dan menerbitkan standar akuntansi.
Pengecualian untuk laporan keuangan
konsolidasi jika :
·
Investasi ke subsidiary tidak material.
·
Ada pembatasan sehingga perusahaan induk
tidak bisa melakukan kontrol.
·
Informasi subsidiary tidak dapat diperoleh.
·
Subsidiary
untuk
dijual kembali.
·
Operasi subsidiary tidak sama dengan induk.
11. Amerika Serikat
Kongres Amerika Serikat memberikan
tanggung jawab pada Securities &
Exchange Commission (SEC) untuk menetapkan Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) untuk perusahaan
yang sahamnya diperdagangkan secara publik. SEC kemudian mendelegasikan
sebagian besar tanggung jawab kepada profesi akuntansi, antara lain :
·
Financial
Accounting Standards Board (FASB).
·
Government
Accounting Standars Board (GASB).
·
The
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA).
BAB
III
PENGUNGKAPAN
PELAPORAN KEUANGAN
A. PERKEMBANGAN DALAM PROSES
PENGUNGKAPAN
Perusahaan melakukan pengungkapan
pelaporan keuangan karena 2 alasan. Pertama, masyarakat mempercayai perusahaan
untuk mengelola sumber-sumber ekonomi yang langka.
1. Alasan Sosial Ekonomi dalam
Pengungkapan Pelaporan Keuangan
·
Meminimalkan risiko bagi penyedia dana
karena mereka dapat memprediksi return dan
risiko.
·
Memberi informasi bagi individu-individu
dan kelompok-kelompok yang kualitas dan standar hidupnya dipengaruhi oleh
aktivitas dan operasi perusahaan, sehingga mereka bisa mempengaruhi
tindakan-tindakan yang diambil perusahaan.
2. Faktor-faktor yang Memotivasi
Perusahaan dalam Pengungkapan Pelaporan Keuangan
a. Internasionalisasi
Pasar Modal
b. Kewajiban
Hukum
c. Kewajiban
Profesi Akuntansi
d. Desakan
dari Kelompok Tertentu
e. Pengungkapan
Secara Sukarela
·
Menjelaskan kepda pengguna laporan
keuangan tentang kondisi operasi perusahaan, prospek perusahaan di masa datang,
dan lain-lain.
·
Membangun image yang mungkin dapat
menimbulkan goodwill untuk keuntungan
ekonomis di masa yang akan datang.
·
Menghindari pengaturan atau pengawasan
dari pemerintah.
·
Cost
of Capital yang lebih rendah. Penyedia dana akan
memilih perusahaan yang memiliki tingkat risiko yang paling rendah.
B. PENGUKURAN DAN PENGUNGKAPAN KHUSUS
DALAM PELAPORAN KEUNGAN
Pencatatan transaksi ekonomi dalam sistem
akuntansi merupakan awal dari pembuatan laporan keuangan.
1. Keanekaragaman dalam Pengukuran
Standar akuntansi suatu
negara memberikan panduan dalam pencatatan transaksi ekonomi.
2. Pencadangan (Reserves)
Pencadangan biasanya
digunakan di banyak negara dengan berbagai alasan. Di Jepang dan negara-negara
di daratan Eropa, akuntasi berorientasi pada kreditor.
a. Expense Liability Reserves
Salah satu tujuan pencadangan adalah untuk
mencapai smoothing income atau untuk menunjukan
pertumbuhan pendapatan yang stabil dari tahun ke tahun.
b. Statutory (Legal) Reserves
Hukum
di beberapa negara mengharuskan perusahaan mengelola statutory (legal) reserves untuk memberikan perlindungan kepada
kreditor.
c. General Reserve
Jenis reserve yang lain adalah general reserve. General reserve biasanya melayani tujuan yang sama dengan pemberian
laba ditahan.
d. Revaluation Reserve
Di
negara-negara seperti Inggris, Perancis, Italia, dan Belanda, menilai aktiva
tetap pada appraisal value atau replacement value sangat lazim
dilakukan.
3. Pendekatan Pengungkapan yang
Digunakan oleh Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional
harus memutuskan bentuk pengungkapan untuk pelaporan di tiap-tiap negara yang
berbeda.
a. Kesesuaian dengan Permintaan Lokal
Sebagian besar negara di dunia menerima
pelaporan keuangan yang disajikan menurut prinsip akuntansi negara asal
perusahaan tersebut.
b. Translasi ke dalam Bahasa Lokal
Hal
ini sangat umum dilakukan perusahaan dengan nyusun pelaporan keuangan dalam
beberapa bahasa di samping bahasa negara asal.
c. Translasi ke dalam Bahasa dan Mata
Uang Lokal
Di
samping translasi ke dalam bahasa lokal, banyak perusahaan juga melakukan
translasi ke dalam mata uang lokal.
d. Informasi Tentang Standar Akuntansi
yang Digunakan
Beberapa
perusahaan multinasional menyediakan informasi mengenai prinsip akuntansi yang
digunakan dalam penyiapan pelaporan keuangan.
e. Selective Restatement
Beberapa
negara melakukan restatement pada
sebagian pelaporannya.
f. Secondary Statement
Secondary
statement adalah suatu laporan keuangan lengkap dengan catatan atas laporan
keuangan yang disiapkan menurut standar akuntansi negara lain.
Pada
pendekatan berikutnya, penyajian informasi yang berkaitan dengan standar
akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan mungkin bermanfaat jika
memenuhi kedua kriteria berikut :
·
Perusahaan menyebutkan dan menjelaskan
kebijakan akuntansi, standar akuntansi, dan metode-metode yang digunakan.
·
Pengguna memiliki teknik dan pengetahuan
yang cukup untuk merekonsiliasi perbedaan yang dihasilkan oleh perbedaan
prinsip akuntansi.
C. PENGUNGKAPAN KHUSUS
Tidak adanya standar pengungkapan yang
bersifat internasional, menyebabkan tipe dan kualitas pengungkapan yang dibuat
oleh perusahaan bervariasi.
1. Pengungkapan Segmen
Laporan
keuangan konsolidasi selain memiliki kelebihan juga memiliki kelebihan juga
memiliki bebrapa kelemahan. Penyatuan keseluruhan segmen bisnis ke dalam satu
entitas bisnis membuat pengguna tidak mungkin untuk mengakses ketergantungan
perusahaan pada tiap segmen bisnis.
2. Pengungkapan Dampak Sosial
Pengungkapan dampak
sosial dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan sebagai timbal balik atas
kebebasan perusahaan mengelola sumber-sumber ekonomi.
a. Tenaga Kerja
Pengungkapan sumber daya manusia menjadi
perhatian terbesar pengungkapan sosial pada saat ini.
b. Value Added Activities
Value
added menunjukan nilai tambah untuk mendapatkan materi dan jasa oleh
berbagai kelompok dalam perusahaan.
Value added = Total tevenue – Cost barang, materi,
dan jasa yang diperoleh dari pihak luar
c.
Masalah
Lingkungan
Permasalahan lingkungan mendapatkan
perhatian khusus karena beberapa alasan, termasuk meningkatnya penghargaan
publik terhadap lingkungan, undang-undang mengenai lingkungan hidup, dan munculnya
kerusakan lingkungan.
BAB
IV
MATA
UANG ASING
A.
NILAI
TUKAR
Conversion Value suatu mata uang adalah
jumlah yang sama dari mata uang yang lain pada nilai tukar (exchange rate) tertentu. Jika nilai tukar berubah, begitu pula Conversion value dari mata uang asing.
Rugi Laba Nilai Tukar (Exchange Gains and Losses).
Perubahan nilai tukar menghasilkan
rugi laba nilai tukar. Rugi laba yang direalisasi (realized gains or losses) adalah rugi laba yang terjadi pada saat
itu juga. Hal ini dihasilkan dari pertukaran suatu mata uang ke mata uang
asing. Rugi laba ini berasal dari mata uang asing.
B.
TRANSAKSI
MATA UANG ASING
Karena nilai tukar berfluktuasi,
hasil dari nilai tukar yang dicatat pada tanggal transaksi berubah pada saat
tanggal penyelesaian transaksi. Pada tanggal penyelesaian transaksi inilah
diakui laba rugi transaksi.
Penyelesaian
transaksi dapat dicatat dengan dua metode :
1. One – Transaction Approach
2. Two – Transaction Approach
C.
FORWARD EXCHANGE CONTRACTS
Perusahaan mungkin berencana untuk
melindungi dirinya sendiri dari rugi laba akibat perubahan nilai tukar. Hal ini
dapat dilakukan dengan forward exchange
contracts. Forward exchange contraccts adalah persetujuan untuk membeli dan
menjual mata uang asing di masa datang pada nilai tukar tetap yang disebut forward rate. Forward exchange contracts periodenya
30 hari, 90 hari dan 180 hari.
Meskipun forward exchange contracts membuat perusahaan mampu menghindari
kerugian di masa datang akibat perubahaan nilai, tetapi juga bisa membuat
perusahaan kehilangan kesempatan mendapat keuntungan di masa datang.
D.
TRANSLASI
MATA UANG ASING
1. Alasan untuk Melakukan Translasi
Perusahaan multinasional yang beroperasi
di berbagai negara tidak mungkin membuat laporan keuangan konsolidasi kecuali
semua rekening pada subsidiary dinyatakan
dalam satu jenis mata uang.
2. Metode Translasi
Perusahaan multinasional menggunakan
berbagai metode untuk menyatakan aktiva, utang, pendapatan, dan biaya yang
dinyatakan dalam mata uang asing ke dalam mata uang perusahaan induk.
Metode
translasi ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu :
a.
Single Rate Method (Current Rate
Method)
b.
Multiple Rate Method
3. Pengaruhnya pada Laporan Keuangan
Secara garis besar, translasi menyebabkan
profit yang disajikan dalam laporan keuangan menjadi lebih rendah atau tinggi.
E.
PRAKTEK
DI SEBELAS NEGARA
1.
Australia
2.
Brazil
3.
Kanada
4.
Prancis
5.
Jerman
6.
Jepang
7.
Meksiko
8.
Belanda
9.
Nigeria
10.
Inggris
11.
Amerika Serikat
BAB
V
AKUNTANSI
UNTUK PERUBAHAN HARGA
(CHANGING
PRICES)
A.
INDEKS
HARGA UMUM DAN KHUSUS
1. Indeks Harga Umum
Indeks harga umum dibuat dengan
menggunakan rata – rata harga sekelompok barang pada titik waktu tertentu. Rata
– rata harga sekelompok dibandingkan dengan rata – rata harga barang yang sama
pada periode dasar.
2. Indeks Harga Khusus
Harga untuk suatu barang tertentu, bisa
saja di pengaruhi oleh perubahan tingkat harga umum. Hal ini tergantung pada permintaan
dan penawaran.
3. Masalah Penilaian dengan Perubahan
Harga
Unit moneter pada waktu yang berbeda
memiliki daya beli yang berbeda pula. Misalnya mesin A dibeli lima tahun dan
sekarang membeli mesin B, masing – masing dibeli dengan harga 5.000.000 rupiah.
Total rekening mesin di neraca adalah 10.000.000.
Pada saat yang sama, timbul permintaan
konsumen terhadap barang dan jasa. Hal tersebut memiliki dua dampak, yaitu :
·
Meningkatnya permintaan konsumen mungkin
akan meningkatkan impor, karena lebih murah untuk memenuhi permintaan konsumen.
·
Strong
currency (karena tingkat inflasi yang rendah) membuat negara
tersebut kurang menguntungkan dalam ekspor karena harga produk negara tersebut
lebih mahal dibandingkan negara lain,
4. Rekening Moneter
Rekening
moneter adalah kas atau aktiva lainnya atau utang yang akan diterima atau
dibayar pada jumlah unit moneter yang tetap.
5. Rekening Nonmoneter
Rekening
nonmoneter adalah rekening yang tidak menyajikan suatu klaim untuk sejumlah
unit moneter tertentu.
B.
CONSTANT MONETERY UNIT RESTATMEN
Constant monetery unit restatmen adalah
bentuk umum dari menyatakan kembali laporan keuangan untuk perubahan dalam daya
beli unit moneter.
Langkah
– langkah dalam melakukan constant
monetary unit restatment.
1.
Neraca
2.
Laporan Keuangan
3.
Ilustrasi constant monertary unit
restamtmen
a.
Restamtmen Neraca
b.
Restamtmen Laporan – lapran
4.
Evaluasi Constant Monetary Unit
Accounting
C.
CURRENT
VALUE ACCOUNTING
Current value accountung
atau current cost meliputi semua
sistem penilaaian yang didesain untuk menyatakan harga khusus. Current value financial statement menunjukan
pengaruh perubahan harga untuk tiap rekening.
Kas
dan piutang dagang pada umumnya dinyatakan pada nilai nominalnya. Selisih current value antara aktiva dan utang
adalah modal saham.
1.
Gearing Adjustment
2.
Evaluasi current value accounting